hawe setiawan
tebing ini pun jalan ratapan
beribu kuli dari pedalaman
koloni yang takluk pada kutuk cambuk
di sini garis tangan mengiris hutan
menuang aspal atas reruncing kerakal
merentang jalan darah
—urat nadi sejarah
siapa mengangkut kisah?
prasasti berbelit akar kayu
juga arca di persimpangan itu
warisan para penunggang tandu
peluh martil keluh martir
terpendam jauh di dasar tubir
—kubur peretas jalan
berlumut nisan
2006
Friday, 27 February 2009
Monday, 16 February 2009
hutan karet
hawe setiawan
di sisi jalan tepi kota
tapal batas mengelupas
lurus rapat pepohon para
beratus lorong ke kaki langit
pohon-pohon itu dilukai
dilecut matahari ditampar angin
berkali-kali
ceking melengkung punggung
merapuh sebelum rubuh
getah getih meleleh putih
menyusuri tapak golok
detik-detik menitik
sesabar mangkok
2004
di sisi jalan tepi kota
tapal batas mengelupas
lurus rapat pepohon para
beratus lorong ke kaki langit
pohon-pohon itu dilukai
dilecut matahari ditampar angin
berkali-kali
ceking melengkung punggung
merapuh sebelum rubuh
getah getih meleleh putih
menyusuri tapak golok
detik-detik menitik
sesabar mangkok
2004
Tuesday, 10 February 2009
dayang
hawe setiawan
aku terlempar dari rahimmu, nyai
ingin aku menyusup kembali
meringkuk beratus tahun di lindung kahfimu
dan anjing berjaga di mulut gua
nadiku dialiri getihmu, nyai
ingin aku bergelayut lagi
menyadap manis nira payudara purnama
dan musang bulan menebar buah perkawinan
kutampung sungai-sungai yang melata di kaki gunung
dan kayu-kayu kujadikan perahu buat melayarkan rindu
lihatlah, abad-abad silam mau kulipat dalam semalam
tapi kaubakar bukit-bukit timur
tarian api mendahului matahari
menghanguskan mimpi setengah jadi
aku lelaki yang dikalahkan pagi
sia-sia memendam cinta gunung api
2004
aku terlempar dari rahimmu, nyai
ingin aku menyusup kembali
meringkuk beratus tahun di lindung kahfimu
dan anjing berjaga di mulut gua
nadiku dialiri getihmu, nyai
ingin aku bergelayut lagi
menyadap manis nira payudara purnama
dan musang bulan menebar buah perkawinan
kutampung sungai-sungai yang melata di kaki gunung
dan kayu-kayu kujadikan perahu buat melayarkan rindu
lihatlah, abad-abad silam mau kulipat dalam semalam
tapi kaubakar bukit-bukit timur
tarian api mendahului matahari
menghanguskan mimpi setengah jadi
aku lelaki yang dikalahkan pagi
sia-sia memendam cinta gunung api
2004
Subscribe to:
Posts (Atom)